Saturday, February 3, 2018

Kosmologi Alquran (6) Starburst Diisyaratkan dalam Pembukaan At-Takwir

Starburst bak Kembang Api di Luar Angkasa (Source: NASA)
Baru-baru ini astronom menggunakan beberapa teleskop canggih untuk mengintip masa lampau dan mengamati beberapa galaksi dari suatu masa ketika alam semesta masih sangat muda. Saat alam semesta masih sangat muda, galaksi-galaksi tersebut memproduksi bintang secara cepat sekali, yang disebut sebagai starburst. Starburst ini tidak bertahan lama dan inilah yang bikin astronom tertarik: apa yang menghentikan produksi bintang ini?
Starburst adalah sebuah galaksi yang mengalami proses pembentukan bintang yang sangat tinggi, dibandingkan dengan laju pembentukan bintang lain yang biasa terlihat di galaksi. Galaksi starburst ini memiliki sebuah formasi bintang sebagai hasil ledakan besar pasca terjadinya tabrakan.
Dan siapa sangka, Alquran telah mengisyaratkan teori starburst jauh sebelum manusia mengobservasi dan mempelajari galaksi  di luar angkasa. Allah SWT berfirman dalam pembuka Surat At-Takwir: 

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
"Apabila matahari digulung," (At-Takwir: 1)
  
Pada suatu saat nanti, bintang-bintang yang bercahaya, termasuk matahari sebagai bintang yang memiliki cahaya sendiri, akan redup sinarnya. Bintang-bintang tersebut akan digulung. Maka saat itulah, kiamat akan terjadi. 
Terlepas padamnya cahaya matahari dan bintang lainnya sebagai tanda datangnya kiamat, yang jelas, ayat di atas juga menerangkan tentang adanya suatu bintang yang telah digulung oleh Allah. Kata Kuwwirat كُوِّرَتْ adalah kata kerja dalam bentuk madhi (past tense), yang berarti telah, sudah, dan lewat. Jadi, ada matahari atau bintang yang telah digulung oleh Allah SWT. Tentang bintang yang cahaya digulung7 ini mari dilihat penjelasan ilmiahnya.
Bintang diciptakan dalam galaksi dari cadangan gas dingin yang berbentuk awan molekul raksasa. Galaksi-galaksi yang membentuk bintang dengan laju yang luar biasa dikenal sebagai galaksi starburst. Namun galaksi-galaksi yang demikian akan memakan habis cadangan gasnya dalam rentang waktu yang jauh lebih pendek dari umur galaksi itu sendiri. Karena itu, aktivitas pembentukan bintang biasanya hanya berlangsung selama sekitar 10 juta tahun; sebuah jangka waktu yang relatif pendek dalam sejarah hidup sebuah galaksi. Galaksi starburst lebih sering dijumpai dalam masa-masa awal alam semesta, dan saat ini masih menyumbang sebesar sekitar 15% dari total laju pembentukan bintang. 
Galaksi starburst ditandai oleh adanya konsentrasi gas penuh debu dan ke-munculan bintang-bintang yang baru dibentuk, termasuk bintang-bintang masif yang mengionisasi awan-awan molekul di sekitarnya dan membentuk wilayah-wilayah H II. Bintang-bintang masif ini menghasilkan ledakan supernova, yang mengakibatkan menyebarnya sisa-sisa supernova dan berinteraksi dengan kuat dengan gas-gas di sekitarnya. Hal ini memicu reaksi berantai pembentukan bintang yang menyebar ke seluruh wilayah galaksi yang berisi gas. Hanya ketika gas yang tersedia sudah hampir habis atau menyebar, maka aktivitas pembentukan bintang berhenti.
Baca Juga: Alquran Terangkan Keberadaan Materi Interstellar
Penjelasan lain dan sederhana adalah ketika galaksi-galaksi starburst bekerja sangat cepat memproduksi bintang, mereka juga menghasilkan ‘sampah’ saat  membentuk bintang-bintang baru. Sampah ini lalu ditelan begitu saja oleh ‘monster-monster ruang angkasa’ yang ada di pusat galaksi dan dikenal sebagai lubang hitam supermasif. Lalu terjadi semburan energi yang sangat kuat (jet), yang bisa melontarkan atau bahkan menghancurkan bahan-bahan yang diperlukan galaksi untuk memproduksi lebih banyak bintang. Jadi, terhentilah starburst. “Jadi, masa-masa kejayaan galaksi dalam pembentukan bintang  secara cepat juga bisa menjadi kehancuran bagi mereka sendiri dengan memberi makan lubang hitam raksasa yang berada di pusat galaksi,” kata astronom David Alexander.
Galaksi starburst sering diasosiasikan dengan galaksi-galaksi yang sedang bergabung atau berinteraksi. Contoh dasar dari interaksi yang menghasilkan galaksi starburst adalah M82, yang tadinya berpapasan dengan galaksi M81 yang lebih besar. Galaksi tak beraturan sering kali memiliki titik-titik aktivitas pembentukan bintang yang tersebar

Wallahu A'lam


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: