Wednesday, February 21, 2018

Astronomi Alquran (7) Luminositas Bintang Tersirat dalam Ath-Thariq

Ketika malam, lihatlah ke langit dan kamu akan temukan bintang memiliki kecemerlangan yang berbeda. Apakah karena ukuran bintang tersebut begitu besarnya hingga "kelap-kelip" bintang menjadi sangat terang? Ada 2 hal yang mempengaruhi kecemerlangan bintang itu yaitu luminositas dan jarak. Kalau  jarak cahaya tentu kita sudah maklum dapat mempengaruhi terang-gelap obyek, lalu apa itu luminositas?
Di dalam astronomi luminositas berarti jumlah energi yang dipancarkan sebuah benda ke segala arah per satuan waktu. Luminositas dinyatakan dalam watt atau erg per detik dalam satuan internasional (SI). 
Dan tahukah anda bahwa Alquran telah menyiratkan hal ini dalam QS At-Thoriq ayat 3  yang berbunyi:
النَّجْمُ الثَّاقِبُ
Yaitu bintang yang bersinar tajam," (Ath-Thariq: 3)

Berdasarkan ayat di atas, cahaya bintang dapat menembus, baik menembus kegelapan, yang berarti menerangi benda maupun ruang gelap, atau menembus materi, terlebih materi yang transparan. Dengan memberikan penjelasan detail semacam iru, secara tidak langsung, Al-Qur'an sudah mengawali bahasan tentang luminositas, yakni energi yang dimuntahkan dan dipancarkan ke berbagai penjuru. Di dalam astronomi, luminositas berarti jumlah energi yang dipancarkan sebuah benda ke segala arah per satuan waktu. Luminositas dinyatakan dalam watt atau erg per detik dalam satuan internasional (SI).
Luminositas bintang adalah jumlah cahaya dan bentuk energi radiasi lainnya yang dipancarkan oleh bintang per satuan waktu. Luminositas bintang diukur dalam satuan daya (watt). Luminositas bintang ditentukan oleh ukuran jari-jari dan suhu permukaannya. Dengan menganggap bahwa sebuah bintang adalah benda hitam sempurna, maka luminositasnya adalah: 
Keterangan:
L adalah luminositas,
o adalah tetapan Stefan-Boltzmann (bisa dilihat di tabel konstanta),
R adalah jari-jari area bintang dan
T adalah temperatur efektif bintang.

Jika jarak bintang dapat diketahui, misalnya dengan menggunakan metode paralaks, luminositas sebuah bintang dapat ditentukan melalui hubungan 
4nd2
dengan £ adalah fluks pancaran, L adalah luminositas dan d adalah jarak bintang ke pengamat. 
Namun banyak bintang yang memancarkan cahaya dengan fluks (jumlah energi yang dipancarkan persatuan luas) yang tidak seragam di seluruh permukaannya. Bintang vega yang ber-putar sangat cepat, misalnya, memiliki fluks energi yang lebih tinggi pada kutub-kutub-nya dibandingkan dengan ekuatornya. Noda-noda di permukaan bintang yang memiliki suhu dan luminositas yang lebih rendah dari rata-rata disebut dengan bintik bintang. Bintang katai yang kecil, seperti matahari, umumnya memiliki permukaan yang cukup mulus dengan hanya sedikit bintik bintang. Bintang-bintang raksasa yang lebih besar memiliki bintik bintang yang lebih besar dan lebih kelihatan, dan bintang-bintang ini juga menunjukkan penggelapan pinggiran yang lebih kuat. Penggelapan pinggiran adalah penurunan tingkat kecerahan cahaya pada cakram bintang mendekati daerah pinggirannya. Bintang-bintang suar katai merah seperti UV Ceti dapat memiliki bintik bintang yang menonjol di permukaannya.

Wallahu A'lam


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: