Monday, February 19, 2018

Astronomi Alquran (6) Radiasi Bintang Tersirat di Alquran

Bintang di angkasa seperti halnya matahari memiliki radiasi (pancaran). Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau unruk proses lain yang lebih jelas.
Energi radiasi memancar (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. Geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku unruk semua jenis radiasi.
Siapa sangka bahwa Alquran telah engisaratkan adanya bintang yang dapat memancarakan radiasi. Mari kita telaah QS. Al-Mulk ayat 5:
 
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَآءَ الدُّنْيَا بِمَصٰبِيحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ

"Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala." (Al-Mulk: 5)

Dalam ayat di atas, Allah menegaskan bahwa
  • bintang diciptakan unuk menghias langit (luar angkasa) dengan mengeluarkan cahaya bak lampu (مَصٰبِيحَ) yang merupakan bentuk plural/ jamak dari مصباح 
  • Selain mengeluarkan cahaya yang berfungsi sebagai penerang, ayat tersebut menjelaskan bintang yang berfungsi untuk melempari setan yang ingin naik ke langit. Ulama menerangkan bahwa setan membantu dukun untuk mencuri catatan di lauhil mahfudz لوح المحفوظ untuk mengetahui nasib seseorang sebagai usaha menyesatkan manusia. Namun hal tersebut tak pernah berhasil karena dihalangi oleh bintang yang dilemparkan dan mengeluarkan semburan radiasi. Sejatinya, karakter-karakter bintang ini adalah petunjuk saintis tentang radiasi bintang.
Secara saintis hal tersebut telah terbukti bahwa bintang tidaklah bergerak namun juga memancarkan radiasi. Energi yang dihasilkan oleh bintang dari fusi nuklir memancar ke ruang angkasa dalam bentuk radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi partikel yang dipancarkan bintang terwujud dalam bentuk angin bintang, yang mengalirkan proton bebas, partikel alfa bermuatan listrik, dan partikel beta dari lapisan luar bintang. Terdapat juga aliran tetap neutrino yang berasal dari inti bintang, walaupun neutrino-neutrino ini hampir tidak bermassa.
Bintang bersinar sangat terang akibat produksi energi pada intinya, menggabungkan dua atau lebih inti atom dan membentuk inti atom tunggal unsure yang lebih berat serta melepaskan foton sinar gama dalam prosesnya. Begitu energi luminositasnya ini mencapai lapisan luar bintang, energi ini berubah ke dalam bentuk lain yaitu energi elektromagnetik yang berfrekuensi lebih rendah, misalnya cahaya tampak.
Warna dari cahaya bintang juga dipengaruhi dari radiasi yang dilepaskan. Secara fisika, warna bintang ditentukan oleh dengan frekuensi cahaya tampak-nya yang paling kuat, tergantung pada suhu lapisan luar bintang, termasuk fotosfernya.
Selain cahaya tampak, bintang juga memancarkan bentuk-bentuk lain radiasi elektromagnetik yang tidak kasat mata. Sebenarnya radiasi elektromagnetik bintang meliputi keseluruhan spektrum elektromagnetik, dari yang terpanjang gelombangnya yaitu gelombang radio, ke inframerah, cahaya tampak, ultraungu, hingga sinar X dan sinar gama yang panjang gelombangnya paling pendek. Jika dilihat dari jumlah keseluruhan energi yang dipancarkan oleh sebuah bintang, tidak semua komponen radiasi elektromagnetik bintang memiliki jumlah yang signifikan, namun seluruh frekuensi tersebut memberikan wawasan tentang fisik bintang.
Dengan menggunakan spectrum bintang, astronom dapat menentukan suhu permukaan, gravitasi permukaan, metalisitas, dan kecepatan rotasi sebuah bintang. Jika jarak sebuah bintang diketahui, misalnya dengan mengukur paralaksnya, maka dapat dihitung. Massa, jari-jari, gravitasi permukaan dan periode rotasi dapat diperkirakan dengan berdasarkan model bintang. (Massa bintang-bintang dalam sistem biner dapat dihitung mengukur jarak dan kecepatan orbitnya. Efek lensa-mikro gravitasi dipergunakan untuk mengukur massa bintang tunggal). Dengan menggunakan parameter-parameter ini, astronom juga dapat memperkirakan umur sebuah bintang.

Wallahu A'lam


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: