Friday, February 16, 2018

Ketika Ibadah Jum'at, Menjawab Adzan atau Shalat Sunnah Dulu?

Adzan merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan sebelum melakukan shalat atau lebih tepatnya ketika mulai masuk waktu shaat. Menjawab Adzan, di kalangan Hanafiyah, dihukumi wajib, sedangkan madzhab-madzhab yang lain menghukumi sunnah. Lantas apabila kita memasuki masjid untuk menghadiri shalat jum'at dan saat itu terdengar adzan, apa yang kita lakukan? Menjawab adzan ataukah shalat sunah?
Assalamu'alaikum. Saya ingin bertanya mengenai sebuah kasus ketika saya sedang masuk masjid di saat hari Jum’at (sedang mulai Jum’atan). Pada waktu saya masuk, Khotib sudah naik mimbar dan muadzin sedang mengumandangkan adzan (kedua). Yang menjadi pertanyaan saya
a. Apakah yang sebaiknya saya lakukan, apakah menunggu adzan dan menjawab adzan hingga selesai lalu melakukan shalat dua rokaat?
b. Apakah langsung melakukan sholat dua rokaat tanpa mendengar dan menjawab adzan?
c. Apakah hukum mendengarkan khotbah Jumat itu wajib di dalam madhab Syafi’i? Mohon penjelasannya.
Terimakasih.
Bapak penanya yang kami hormati,
Dalam kasus yang disampaikan Bapak di atas tentang menunggu adzan selesai atau melakukan sholat saja tanpa mendengarkan adzan ketika masuk masjid, sebaiknya Bapak menunggu adzan selesai kemudian melakukan sholat sunnah. Ini dimaksudkan untuk dapat melakukan kedua ibadah tersebut dengan sempurna. Penjelasan tentang hal ini terdapat dalam Kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu Juz 1 hal. 555 sebagai berikut ;

قال الشافعية : وإذا دخل المسجد، والمؤذن قد شرع في الأذان، لم يأت بتحية ولا بغيرها، بل يجيب المؤذن واقفاً حتى يفرغ من أذانه ليجمع بين أجر الإجابة والتحية

Artinya : Kalangan madzhab Syafi’i mengatakan : jika seseorang masuk ke masjid sedangkan muadzdzin mengumandangkan adzan, maka dia hendaknya tidak melakukan shalat sunnah tahiyyatul masjid atau yang lain, akan tetapi menjawab adzan dalam keadaan berdiri sampai adzan selesai. Ini dilakukan untuk mendapatkan pahala menjawab adzan dan sekaligus pahala sholat tahiyyatul Masjid.

Bapak penannya yang dimuliakan Allah SWT, mendengarkan khutbah Jumat, dalam madzhab imam Syafi’i, hukumnya sunnah. Ini dapat kita lihat dalam salah satu kitab madzhab Imam Syafi’i , Fathul Muin hal. 43 ;
وسن (إنصات) أي سكوت مع إصغاء (لخطبة) ويسن ذلك وإن لم يسمع الخطبة

Artinya : Ishgha(diam dan mendengarkan) khutbah hukumnya sunnah, hal itu juga disunnahkan walaupun khutbah tidak terdengar.

Begitulah kiranya jawaban dari pertanyaan-pertanyaan bapak. Semoga kita diberi kemampuan untuk dapat melaksanakan ibadah yang wajib dan yang sunnah dengan sempurna. Aamiin

Wallahu A'lam


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: