Saturday, March 17, 2018

Astronomi Alquran (8) Kinematika Matahari dan Bintang

Dalam fisika, kinematika adalah cabang dari mekanika klasik yang membahas gerak benda dan sistem benda tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan. Kata kinematika dicetuskan oleh fisikawan Perancis A.M. Ampere, yaitu cinematique, yang diambil dari Yunani Kuno, kinema (gerak). Kinematika ini berbeda dari dinamika atau sering disebut dengan kinetika, yang mempersoalkan gaya yang memengaruhi gerakan. 
Dan Alquran telah mendahului mengungkap teori ini dengan satu ayat dari Surat Yaa Siin ayat 38 yang berbunyi: 
Allah Swt. berfirman:
وَالشَّمْسُ تَجْرِى لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
"Dan matahari berjalan di tempat peredaran-nya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Ma-haperkasa, Maha Mengetahui." (Ya Sin : 38)
Matahari bergerak, bintang-bintang juga bergerak. Semuanya bergerak (berjalan) pada orbit atau garis edar masing-masing. Inilah hukum kinematika atau gerak bintang. 
Gerak relatif sebuah bintang terhadap matahari dapat memberikan informasi penting mengenai asal mula dan umur bintang tersebut, bahkan juga mengenai struktur dan evolusi galaksi di sekitarnya. Komponen gerak sebuah bintang terdiri atas kecepatan radialnya menuju atau menjauhi matahari, dan pergeseran me-lintangnya yang disebut gerak diri. 
Kecepatan radial sebuah bintang diukur lewat pergeseran doppler pada garis spektrumnya dan dinyatakan dalam satuan kilometer per detik. Gerak diri sebuah bintang ditentukan lewat peng-ukuran astronomis yang teliti dalam satuan milidetik busur per tahun. Dengan menentukan paralaks sebuah bintang, gerak diri kemudian dapat dikonversikan ke dalam satuan kecepatan. Bintang dengan kecepatan gerak diri yang tinggi kemungkinan besar berjarak dekat dengan matahari, sehingga cocok untuk diukur paralaksnya. 
Saat kecepatan kedua gerak tersebut diketahui, maka kecepatan ruang bintang relatif terhadap matahari atau bima sakti dapat dihitung. Di antara bintang-bintang, diketahui bahwa bintang-bintang populasi I yang lebih muda biasanya memiliki kecepatan yang lebih rendah dibandingkan bintang-bintang populasi II yang lebih tua. Bintang populasi II memiliki orbit elips yang terinklinasi terhadap bidang galaksi bima sakti. Perbandingan kinematika berbagai bintang di sekitar matahari juga menyebabkan ditemukannya himpunan bintang yang kemungkinan besar adalah kumpulan bintang dengan lokasi asal yang sama dalam awan molekul raksasa. 

Wallahu A'lam


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: